Cerita Debi Sintia: Ramai


Akhirnya gadis itu keluar, menyapa gumpalan awan kembali dengan raja sepeda birunya dengan sedikit luka dibagian remnya. Gadis itu ingat dulu bahwa ia juga punya sepeda biru tanpa nama dengan keranjang didepannya, manis sekali perpaduan warna biru dan abu-abu yang sangat cocok untuk gadis kecil yang suka bersepeda dengan teman-temannya. Pernah suatu hari ia Pergi ke sungai tanpa izin orang tuanya ikut bersama teman-temannya dan terjatuh saat menuruni turunan yang sangat curam, semua jatuh dan terluka kecuali ia karena ayahnya selalu memasangkan aksesoris sepeda yang lengkap termasuk rem, ayahnya memang super hero waktu itu. 

Meskipun begitu, namun ia sangat suka sekali berkali-kali kesana sungai yang diberi nama oleh ayahnya dengan sebutan "pantai Losari". Ntah apa yang ada dalam fikiran ayahnya waktu itu, mungkin ayahnya ingin menjelajahi Pulau sulawesi seperti anaknya yang ingin sekali menjelajahi Kalimantan dan Sumatera. 

Gadis itu mengayuh sepeda dengan earphone yang menggantung di telinganya yang memutar kan semua lagu-lagu acak yang ada dalam handphonenya. Dengan nafas terengah ia menyapa beberapa manusia yang ada disana.

Bertemu kembali dengan manusia, menjalani aktivitas layaknya orang normal ternyata sama melelahkannya saat tidur dengan handphone yang berisik memutar film, memecahkan keheningan dalam ruangan pink berlantai keramik berwarna kuning dan coklat disertai langit-langit lembab bekas tetesan air hujan yang bocor. 

Saat itu ramai, mobil dan motor lalu lalang melintasi jalanan. Dengan perut yang keroncongan belum terisi sejak kemarin malam. Beramah tamah dan tertawa kembali menjadi Deby si anak dengan mulut kotornya yang suka menggerutu itu.

Sejenak ia duduk, di samping pandu pohon kesayangannya dan berfikir bagaimana rasanya jadi tumbuh-tumbuhan apakah menyulitkan ? Saat manusia sibuk mencari air dan memasaknya agar tidak sakit perut, pohon hanya menyerap dan mengangkutnya ke daun untuk dimasak dengan cahaya matahari dan dibagikan ke bagian pohon lainnya.

nyatanya manusia adalah makhluk paling kompleks yang di ciptakan oleh tuhan, sangat rumit dan saling berhubungan dengan makhluk lainnya. lahir dan tumbuh menjadi makhluk yang diberi akal dan juga emosi yang menjadikan manusia hidup dengan segala macam ketakutan.
 
bernafas dan beraktivitas tanpa bisa membedakan mana dunia nyata mana dunia mimpi bahkan tidak bisa membedakan gelap dan terang saat mata terpejam. sontak bertanya-tanya apakah semua manusia merasakan hal yang sama ? saat kau diam tapi ramai yag kau dengar, saat mendengarkan lagu tapi otakmu malah menstimulus sesuatu yang berbeda. akan tetapi saat kau pergi keluar manusia lain tetap beraktivitas seperti biasa. akhirnya kau resah bahwa delusi yang kau alami mulai kelewatan, hingga kau berlari tanpa tujuan dan berhenti tanpa tau apa alasannya. 
 
hingga akhirnya manusia lain menjuluki mu si biru, manusia yang selalu sendu yang tak pernah merasa bersyukur. kau telah lulus menjadi manusia dengan predikat yang tak ingat tuhan padahal kau mati-matian meminta pada tuhan untuk memberikan kebahagian, tapi bahkan mungkin tuhan pun bingung kebahagian apa yang kau inginkan. 
 
 

Support By:

Posting Komentar untuk "Cerita Debi Sintia: Ramai"