Dering telepon muncul melalui gawai seorang gadis berkulit sawo matang bernama Eren yang sedang tenggelam dalam sebuah lukisan wajah seorang lelaki yang di buatnya.
"ren, tolongin gue dong ban motor gue bocor dan gue lupa bawa dompet"
"kok bisa sih ?" tanya Eren.
"ya bisalah, tolongin dong gue di jalan dipo jangan lupa bawa duit Lo ya"
"iya iya bentar lagi gue otw"
Eren pun bergegas pergi menemui Nathan, seorang lelaki yang wajahnya ia lukis saat itu. mereka bersahabat cukup lama dan kejadian seperti ini sudah tidak asing lagi bagi Eren, jika dalam sebuah film superhero Eren adalah pahlawan untuk Nathan karena Eren selalu bisa di andalkan saat Nathan butuh pertolongan. Jika dalam sebuah persahabatan lelaki dan wanita tak bisa di pungkiri bahwa salah satunya tidak mungkin tidak memiliki perasaan dan perasaan itu jatuh sedalam dalamnya dalam hati Eren.
"Tan," panggil Eren.
"kalo manggil yang lengkap dikit dong, emang gue setan"
"ih gue serius"
"hahaha iya iya kenapa ?"
"kalau misalnya gue suka sama Lo gimana Tan?"
"hahaha bercanda Lo ya ?" jawab Nathan sambil tertawa.
"lagian kalo Lo suka sama gue berarti Lo menghianati Susan temen Lo dong" timpal Nathan.
"yaelah gue bercanda kali, serius amat" sambung Eren dengan tawa kecilnya.
Susan gadis cantik paling popular di kamus dan ia adalah pacar Nathan dan juga teman Eren sejak SMA, Nathan dan Susan sudah berpacaran sudah hampir menginjak 4 tahun, hanya saja dibalik kisah hubungan mereka Eren mengetahui bahwa temannya ini bukanlah wanita yang setia, berkali-kali ia selalu bertemu dengan Susan bersama lelaki yang berbeda-beda hanya saja Eren tidak ingin ikut campur dengan hubungan Nathan dan Susan.
"lagian kenapa sih Lo nanya nanya hal yang ga penting gitu" tanya Nathan.
"ya ga ada, biar ga garing aja hahaha" jawab Eren.
"eh tapi ya Lo jangan keseringan bergantung sama gue dong, minta tolongnya ke gue Mulu" timpal Eren.
"yah gimana ya, setiap gue ada masalah Gue ingetnya cuma sama Lo gatau kenapa hahaha" jawab Nathan.
"aneh banget Lo kayak ga punya temen aja" sambung Eren.
"lagian ya kalau gue juga mau minta tolong Susan, dia sibuk banget gue takut ganggu" ungkap Nathan dengan mimik wajah sedikit sedih.
"kenapa ? lagi berantem Lo sama dia ?"
"enggak, cuma gue pikir kapan ya gue bisa nikahin tu cewe dan apa gue pantes"
"kok Lo jadi minderan gitu, ga kayak nathan yang biasanya"
"hahahaha, berkali kali dia minta nikah ren, bukannya gue ga kepengen tapi Lo tau sendiri kan profesi gue dan sampai saat ini juga tabungan gue ga cukup untuk ngelamar dia, lagian gue juga masih ragu sama hubungan yang juga jalani sekarang"
"yah gimana ya Tan, gue juga bingung gabisa ngasih solusi apa"
"oke pokoknya gue makasih banget karena udah nolongin gue dan makasih traktiran es kelapanya, lain kali gue ganti traktir sate kesukaan lo ya" potong Nathan dan segera pergi meninggalkan Eren.
beberapa Minggu kemudian...
Pagi ini Eren menerima sepucuk surat yang berisikan tentang diterimanya ia di salah satu kampus ternama di korea untuk melanjutkan Pendidikannya dalam bidang seni, selang beberapa menit setelah ia menerima surat dering telepon Eren berbunyi.
"selamat pagi Eren cantik"
"ada apa nih, bau baunya Lo lagi bahagia ni"
"gue baru ngelamar Susan ren, happy banget gue asli"
sontak Eren terkejut dan terdiam beberapa saat, dilihatnya sepucuk surat di tangannya sambil meneteskan air mata.
"ren, Eren ? Lo masih disitu ?"
"eh iya iya, selamat ya akhirnya ga perlu galau-galau lagi nih ceritanya haha" jawab Eren disertai tawa kecil.
"karena gue juga lagi happy nih karena dapet project yang gede, gue mau traktir Lo di warung sate kesukaan lo gue udah di lokasi nih, gue tunggu ya"
"oke"
di warung sate.
"oh ya Ren, nih ada undangan pernikahannya si Bima temen satu organisasian kita dulu inget ga Lo?" ungkap Nathan memecah keheningan mereka sambil menyodorkan undangan.
"oh iya, thanks" jawab Eren sambil membaca undangan dari Nathan.
"enak banget ya si Bima idupnya mulus aja gitu, terus calon istrinya juga cantik pinter lagi hahahha" ungkap Nathan.
"yaelah, tau dari mana lo hidupnya Bima mulus mulus aja, dia sama kayak kita juga kali Tan pasti ada struggle nya juga" sambung Eren.
"iyasih, lagian pernikahan Bima udah kayak hari patah hati se alumni kampus ga sih, karena udah nikahin cewe populer di kampus jadi model lagi sekarang ceweknya, ga nyangka hahaha gue sempet suka nih sama calon bininya" canda Nathan.
"alah Lo mah semuanya di embat Tan" jawab Eren ketus.
"eh iya tapi serius deh, kalo menurut Lo ren pernikahan siapa sih yang bakalan jadi perayaan hari patah hati Lo ?"
"pernikahan Lo Tan" Eren menjawab reflek.
"hah ? gue ga salah denger Ren ?" sambung Nathan kaget.
"beneran" jawab Eren
"ren, kita udah pernah omongin ini sebelumnya kan"
"iya gue tau, gue ga bakal khianatin temen gue, tuh Sampe gue hapal apa dialog Lo selanjutnya" jawab Eren ketus.
"Nat, Minggu depan gue mau ke Korea gue keterima master of art disana" sambung Eren.
"uhuk...uhuk... gimana maksud Lo?" jawab Nathan kaget hingga terbatuk.
"ya Minggu depan gue mau Korea, harusnya sih bulan depan cuma karena banyak hal yang mau di urus..."
"wait wait kok mendadak sih Ren ?" potong Natan.
"ga mendadak Tan, gue nyiapin ini udh berbulan-bulan juga" jawab Eren.
"ya tapi kenapa Lo ga cerita ke gue"
"percakapan tentang Susan lebih menarik buat Lo tan"
"ren gue serius"
"ya gue juga serius,
"udah ya ga ada perdebatan lagi, yang penting gue udah ngabarin berita ini ke Lo beres"
"oh ya ini kado dari gue buat Lo" sambung Eren.
Eren menyodorkan sebuah lukisan Natan yang sempat ia gambar di tambah wajah Susan dengan bingkai berwarna hitam berukuran
"oke makasih tapi gue masih shock,
pokoknya selama di Korea Lo harus tetep kabarin gue ya Ren" ungkap Nathan.
"kalo gue inget ya" jawab Eren.
"yaelah gaya banget Lo, ntar kalo gue kangen sama Lo gimana coba terus pas lo balik Lo ga inget sama gue yang parahnya lagi Lo lupa bahasa Indonesia" ledek Nathan.
" gue cuma 2 tahun kali disana bukannya mau jadi WNA, aneh Lo" jawab Eren.
Suasana tawa menyelimuti keduanya, keseriusan serta candaan antara percakapan mereka melebur siang itu. namun satu yang pasti bahwa hari pernikahan Nathan suatu hari nanti benar-benar akan menjadi hari perayaan patah hati untuk Eren.
dua tahun telah berlalu, Eren menjalankan pendidikannya dengan sangat disiplin sehingga ia menyelesaikannya tepat waktu dan menjadi lulusan terbaik. ia memutuskan untuk pulang ke Indonesia dan memulai karirnya disana. hidup Eren sudah berubah sejak ia memutuskan untuk tidak berkomunikasi dengan Nathan tak hanya pulang membawa gelar, Eren juga pulang dengan lelaki yang berniat melamarnya bernama Rama. acara lamaran langsung di selenggarakan sehari setelah kepulangan Eren dan hanya di hadiri oleh beberapa keluarga kecil dari keduanya.
"oh ya Ren, ini ada undangan pernikahan dari temanmu si Susan itu, kemarin Susan sendiri loh yang nganter" ungkap mama Eren memecahkan keheningan makan malam.
"oh ya ma, kapan pernikahan nya ma?" jawab Eren.
"kayaknya sih 3 hari lagi, tapi kok calon suaminya bukan temen kamu yang itu ya, siapa namanya"
"Nathan maksud mama ?"
"nah iya itu"
"masa sih ma ?" Jawab Eren kaget, dan segera mengambil undangan yang di sodorkan mamanya
Dihari pernikahan Susan Eren hadir Bersama Rama, ditengah pesta Rama bertemu dengan sahabat lamanya dan mulai hanyut dalam sebuah percakapan hangat sehingga Eren yang kurang tertarik dengan percakapan tersebut menepi menuju meja yang diatasnya berjejer minuman segar.
"anyonghaseo...." sesosok pria mengagetkan Eren dari belakang yang tak lain adalah Nathan.
"Nathan, ya ampun Dateng juga Lo?" ungkap Eren kaget.
"masa sih gue ga Dateng ke hari perayaan patah hati gue hahaha"
"haha bisa aja Lo, ngomong-ngomong kok bisa sih Tan ? sopan ga kalau mislanya gue tanya kenapa bisa jadi kayak gini ?" tanya Eren.
"ya klise sih Ren, sama kayak curhatan gue sebelum sebelumnya, bahkan pas udah gue lamar pun Susan tetap menjalin hubungan dengan cowo yang di atas pelaminan itu dan sialnya lagi keluarganya fine fine aja yaudah deh" jawab Nathan sambil menghela nafas.
"yang sabar ya Tan, gue yakin suatu hari nanti Lo akan dapat yang lebih baik dari itu, percaya deh sama gue" ungkap Susan.
"yang lebih baik kayak Lo maksudnya?" tanya nathan.
Eren hanya terdiam dan tersenyum sambil membenarkan rambut yang tergerai ke daun telinganya. Nathan yang paham kode Eren langsung tertawa kecil.
"bau baunya ada yang udah sold out juga nih" ledek Nathan.
"hahaha paham juga Lo"
"yaelah Ren ren, kayak baru kenal gue sehari aja Lo"
"lucu ya Ren, harusnya hari ini kan hari perayaan patah hati lo, eh malah jadi hari perayaan untuk gue" ungkap Natan.
tiba tiba sesosok pria tampan dan tinggi yang mengenakan batik coklat menghampiri Eren dan Nathan.
"sayang, aku ada meeting mendadak bareng klien nih kamu mau ikut aku atau masih mau lanjut?" ungkap Rama.
"iya sayang, eh sebelumnya kenalin dulu nih Nathan temenku yang sering aku ceritain itu" jawab Eren.
"oh hai bro, nice to meet you Eren sering banget cerita tentang Lo" ungkap Rama sambil menyodorkan tangannya.
"Nathan, sayangnya Eren ga pernah cerita tentang Lo ke gue ya bro" jawab Natan sambil bercanda.
"oke sayang, jadi gimana kamu mau ikut atau masih mau lanjut ?" tanya Rama.
"it's okay sayang kamu lanjut aja dulu nanti aku bisa pulang naik taksi" jawab Eren.
"gue yang anter boleh ga ram ?" tanya Nathan.
Eren terdiam mendengar tawaran dari Nathan.
"bebas, kamu gimana sayang ?" tanya Rama.
"ya oke, tapi kamu beneran gapapa sayang ?" tanya Eren bingung.
"it's okay, titip Eren ya bro" jawab Rama sambil menepuk pundak Nathan.
"aman bro" jawab Natan.
Pesta pun berakhir, tiba saatnya mereka pulang. saat menuju parkiran Eren terkejut dengan mobil baru milik Nathan.
"widih... mobil baru cakep bener" sambung Eren.
"jelas dong, Nathan yang Lo tinggal kemarin masih jadi kacung Ren Natan yang sekarang udah jadi manager" ungkap Nathan sambil menampakkan wajah sombongnya.
Mereka pun tertawa bersama, di tengah perjalanan Nathan memecahkan keheningan.
"kangen sama sate mang kumis kesukaan Lo ga?"
"emang masih ada ?"
"ada dong, gaya banget sih Lo kayak udah ga di Indonesia berapa tahun aja"
"boleh deh"
"Lo masih tetap kayak Eren yang sama ya" ungkap Nathan.
"sama gimana?"
"masih tetep kayak kuda Nil doyan makan hahaha" ledek Nathan.
Seperti biasa mereka memesan dua porsi sate dengan teh hangat. di tengah saat mereka melahap sate Natan selalu memandangi wajah Eren dan hal itu di tangkap langsung oleh Eren.
"kenapa sih ?"
"gue kira Lo ga bisa cantik Ren" ledek Nathan.
"apaan sih Nahtan ah"
"lagian selama Lo di Korea kenapa ga pernah kontak gue sih Ren?" tanya Nathan.
"sibuk gue, lagian kalo gue kontak Lo yang ada Lo malah minta tolong ke gue dan gue harus terbang dari Korea ke Indonesia buat nolong Lo kan ga mungkin" ledek Eren sambil menyantap sate di hadapannya.
"ya ga gitu juga sih, tapi asli kok Lo makin tambah cantik sih ? Lo operasi ya ?" tanya Nahtan.
"apaan sih main nuduh segala Lo,
lagian gue udah cantik dari lahir kali, Lo nya aja yang ga nyadar" ungkap Eren.
"mulai deh pedenya kumat" sambung Natan.
Gelak tawa menemani malam mereka, dua sahabat yang sudah terpisah selama dua tahun kini saling membagikan kisah satu sama lain. Percakapan semakin hangat di tengah-tengah mereka dan keadaan kembali seperti dua tahun yang lalu.
“Drrt…..
iya halo ada masalah apa lagi Lo sekarang?" jawab Eren.
"yaelah Ren kayaknya lo harus ngilangin jiwa superhero Lo deh, negatif terus ke gue" jawab Nathan.
"hahaha kayaknya udah di paku mati nih jiwa kalo udah di telepon sama Lo Tan,
yaudah ada apa nih Lo telepon gue ?" sambung Eren.
"gue lagi di cafe seberang kantor Lo nih baru selesai ketemu klien, kesini dong makan siang bareng" pinta Nathan.
"boleh, gue juga baru selesai nih, bentar lagi gue otw ksana ya"
sesampainya di cafe.
"kok Lo mau makan siang bareng gue sih Ren ? Rama ga cemburu gitu ?" tanya Nathan.
"seminggu ini Rama lagi di luar kota ngurus Proyek yang lumayan besar gitu lagian ngapain dia cemburu sama Lo, dia tau kok Lo sahabat gue dari lama" jawab Eren.
"terus Lo mau gitu makan siang sama gue di sekitar kantor Lo, ga takut lo di gosipin sama temen temen kantor Lo ?"
"yaelah bodo amatin aja kali, males gue mah nanggepin yang begituan"
Natan tertawa kecil mendengar tanggapan Eren.
"kenapa ?" tanya Eren kebingungan
"ga ada lucu aja, Lo makin cantik tapi kelakuan Lo masih aja sama kayak dulu"
"bisa aja Lo" jawab Eren
"lucu ya kalo di inget inget, Lo pernah bilang kalau perayaan hari patah hati Lo itu adalah hari pernikahan gue" tanya Nathan.
"iya juga ya, gue pernah bilang gitu tapi kan itu dulu" jawab Eren.
"dulu ? kalau sekarang udah enggak maksudnya Ren ?"
"ya namanya juga manusia mereka dinamis pasti ada berubahnya dan itu yang sekarang terjadi di kita" jawab Eren.
"yah kecewa deh gue padahal gue mulai jatuh cinta sama Lo Ren"
"hahahaha lucu banget Lo" ungkap Eren yang menganggap bercanda.
"kalau misalnya gue serius gimana Ren?" tanya Nathan.
Eren terdiam dan berhenti menyantap spaghetti di hadapannya.
"Tan, Lo tau kan itu ga mungkin?" ungkap Eren.
"tapi ga ada yang ga mungkin Ren" jawab Nathan.
"gue udah lamaran Tan dan bulan depan gue nikah,
jangan memperburuk keadaan deh"
"iya gue tau ini gila, tapi gue pastiin pesta pernikahan Lo akan jadi perayaan hari patah hati gue Ren, dan gue kayaknya ga sanggup akan itu"
"Tan kalau niat Lo buat gue goyah maaf gue ga akan goyah, karena gue udah Anggep Lo sebagai sahabat gue sendiri ga lebih sekarang"
"tapi kita bisa coba dulu Ren, gue yakin gue akan jadi Natan yang Lo idamkan kayak dulu"
"Tan, maaf gue gabisa"
"apasih yang Rama udah kasih ke Lo gue bakalan kasih Ren" ungkap Nathan tegas.
"Rama kasih gue kebahagiaan sejak awal kita ketemu Tan, dan Rama bisa menjadikan gue ratu di kehidupannya dia"
"gue juga bisa gitu ke elo Ren, liat gue gue udah ga kayak nathan yang dulu Ren, gue udah beda"
"rama ga pernah jadiin Gue superhero dalam dunianya Tan, malah sebaliknya dia selalu jadi superhero untuk gue dan itu yang gue butuhkan, maaf ram kayaknya percakapan kita ini gabisa kita lanjutkan lagi" ungkap Eren sembari mengumpulkan barang bawaannya.
"tapi Ren, gue bisa jamin Lo juga bakal bahagia sama gue" potong nathan.
"maaf Tan, gue bukan Susan dalam dunia Lo, dan semua perasaan gue ke Lo itu udah berhenti"
"sejak kapan ?"
"sejak Lo umumin ke gue akar dari perayaan hari patah hati gue, sampai gue mempercepat keberangkatan Gue"
"gue janji gue bisa perbaiki semuanya Ren"
"maaf Tan, ini bukan drama atau film roman yang sering kita tonton, ini nyata dan gue ga bisa, sama seperti Lo yang membiarkan gue merayakan hari patah hati sendirian." ungkap Eren dan segera pergi meninggalkan Natan.
Eren pergi meninggalkan Natan, sejak kejadian itu Eren dan Nathan tidak pernah saling berhubungan meskipun mereka berada dalam kota yang sama. hingga hari pernikahan Eren dan Rama pun tiba mereka mengundang Nathan namun Nathan tidak hadir dan benar saja Nathan merayakan hari patah hatinya sendirian. Usai pesta pernikahan ternyata Nathan mengirimkan kado untuk Eren dan Rama berupa lukisan Eren dan Rama dengan sepucuk surat bertuliskan,
"selamat perayaan hari patah hati untuk gue Ren, hahaha gue ga pinter berkata-kata kayak Lo sih tapi gue harap Lo bahagia dan benar-benar menjadi ratu dalam kehidupan Rama. gue dipindah tugas di salah satu kota impian Lo, doain gue supaya gue bertemu dengan super Hero kayak Lo yang bisa gue jadikan ratu juga dalam kehidupan gue.
With love Nathan”
Posting Komentar untuk "Cerita Debi Sintia: Hari patah hati "
Terima kasih telah mengunjungi blog kami! Kami menghargai masukan dan komentar Anda. Mohon isi formulir di bawah ini untuk meninggalkan komentar Anda.